Normal
Waspada
Siaga
Awas

27 Mei 2024

Mengenang 18 Tahun Gempa Jogja 27 Mei 2006. Eling Sakdurunge Kelangan

Gempa bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa bumi tektonik kerak dangkal yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Sabtu pagi, 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05:53:58 WIB selama 57 detik. Menurut BMKG gempa tersebut berkekuatan 5,9 pada Skala Richter. Sementara Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,3 pada skala momen magnitudo, dengan kedalaman 12,5 km (8 mi), Gempa tersebut berpusat di Sesar Opak.

Sesar Opak adalah salah satu sesar aktif yang berada di wilayah Yogyakarta, Indonesia. Sesar ini merupakan patahan geologi yang memiliki potensi untuk menyebabkan gempa bumi. Sesar Opak dikenal karena aktivitas seismiknya yang signifikan dan pernah menjadi penyebab gempa bumi besar di Yogyakarta pada tahun 2006.

pbs
Ilustrasi episentre gempa, Sumber : iNews


Lokasi gempa menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia terjadi di koordinat 8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1 km. Sedangkan menurut BMKG, posisi episentrum gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31° BT pada kedalaman 33 km yang disiarkan sesaat setelah terjadi gempa. Setelah data dari berbagai Stasiun yang dipunyai jejaring BMKG dan dilakukan perhitungan, pembaruan terakhir BMKG menentukan pusat gempa berada pada 8.03 LS dan 110,32 BT (pembaruan ke tiga) pada kedalaman 11,3 km dan kekuatan 5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau setara 6.3 SR Mw (Magnitude Moment). USGS memberikan koordinat 7,977° LS dan 110,318 BT pada kedalaman 35 km. Hasil yang berbeda tersebut dikarenakan metode dan peralatan yang digunakan berbeda-beda.

Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan–barat daya Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan–tenggara Pekalongan, dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Gempa juga dapat dirasakan di Solo, Boyolali, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Kabupaten Madiun, Kediri, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya. Gempa juga dirasakan di sebagian wilayah kecamatan di Ngawi

 
 
INTENSITAS MENURUT WIKIPEDIA

IX : Klaten, Bantul
VIII : Kota Yogyakarta, Sleman
VII : Parangtritis
VI : Wonosari, Wates
V : Surakarta, Sukoharjo
IV : Salatiga, Blitar, Kebumen
III : Surabaya, Semarang, Malang

Guncangan gempa terkuat berada di Kabupaten Bantul dan Klaten, dengan skala MMI IX (Hebat), dimana bangunan yang terbuat dari batu bata hancur, disusul oleh Kota Yogyakarta dan Sleman dengan skala MMI VIII (Parah) lalu Pantai Parangtritis dengan skala MMI VII (Sangat kuat), di Wonosari, Wates, Kulon Progo mencapai skala MMI VI (Kuat).
 
Secara keseluruhan, sebelas kabupaten, dengan jumlah penduduk 8,3 juta jiwa terkena dampaknya, Kabupaten Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo, Klaten, dan Kota Yogyakarta adalah kabupaten yang paling terkena dampaknya. Lebih dari 5.700 orang tewas dalam guncangan pagi hari, 30.000 orang terluka, dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Total kerugian finansial akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 29,1 Triliun (USD$3,1 miliar), dengan 90% kerusakan berdampak pada sektor swasta (perumahan dan bisnis swasta) dan hanya 10% berdampak pada sektor publik. Kerusakan menyumbang sekitar setengah dari total kerugian dan perbandingannya dengan kerusakan akibat bencana Gempa bumi dan tsunami di Aceh setelah Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004. Kerusakan di Jawa Tengah jauh lebih parah dibandingkan daerah lain, karena faktor konstruksi di bawah standar dan kepadatan penduduk yang tinggi, namun di sisi lain, kerusakan infrastruktur sangat kecil.
 
Situs-Situs kuno di Kota Yogyakarta pun tak luput dari kerusakan gempa, Diantaranya :
 
Candi Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah dan ditutup sementara untuk diteliti lagi tingkat kerusakannya. Kerusakan yang dialami Candi Prambanan kebanyakan adalah runtuhnya bagian-bagian gunungan candi dan rusaknya beberapa batuan yang menyusun candi
Makam Imogiri juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa kuburan di Imogiri amblas, lantai-lantai retak dan amblas, sebagian tembok dan bangunan makam yang runtuh, juga hiasan-hiasan seperti keramik yang pecah.
Salah satu bangsal di Kraton Yogyakarta, yaitu Bangsal Trajumas yang menjadi simbol keadilan ambruk.
Candi Borobudur yang terletak tak jauh dari lokasi gempa tak mengalami kerusakan berarti
Objek Wisata Kasongan mengalami kerusakan parah seperti Gapura Kasongan yang patah di kiri dan kanan gapura dan ruko-ruko kerajinan keramik yang sebagian besar rusak berat bahkan roboh 

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fa/Prambanan_2006_Damage.jpg
Oleh Gunawan Kartapranata - Karya sendiri, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=98140411
 

RINGKASAN :
Episentrum : 7.961°S 110.446°E
Waktu Terjadi : 27 Mei 2006 05:53:58 WIB (Sekitar 18 Tahun lalu)
Lama Terjadi : 57 Detik 
Kekuatan (Mw) : 6,3 Mw 
Kedalaman : 12,5 KM
Intensitas Maksimal : IX (Terjadi di wilayah Klaten dan Bantul)
Berpusat  di : Sesar Opak
Kordinat : 8,26° LS dan 110,31° BT
Korban Dan Kerugian : 5,778–6,234 Meninggal Dunia  38,568–137,883 luka-luka, Rp29 triliun
 
Sumber Artikel :
-id.Wikipedia
-iNews





Gempa pada 2006 ini bukan pertama yang terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menimbulkan kerusakan. Gempa seperti ini sudah puluhan kali terjadi dengan skala beragam selama kurun waktu 200 tahun di Pulau Jawa. Salah satunya gempa besar yang terjadi pada 1867 di sepanjang Sesar Opak yang menyebabkan efek goncangan mencapai VIII MMI. Gempa Bumi ini masih menyisakan pertanyaan besar, karena kerusakan justru tidak terletak di zona episenter. Episenter gempa tersebut berada di perbukitan struktural berjarak kurang lebih 15 kilometer di timur Kali Opa

Artikel ini telah tayang di yogya.inews.id dengan judul " 15 Tahun Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006, BMKG: Ada 6.000 Korban Jiwa ", Klik untuk baca: https://yogya.inews.id/berita/15-tahun-gempa-yogyakarta-27-mei-2006-bmkg-ada-6000-korban-jiwa.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/ap
Gempa pada 2006 ini bukan pertama yang terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menimbulkan kerusakan. Gempa seperti ini sudah puluhan kali terjadi dengan skala beragam selama kurun waktu 200 tahun di Pulau Jawa. Salah satunya gempa besar yang terjadi pada 1867 di sepanjang Sesar Opak yang menyebabkan efek goncangan mencapai VIII MMI. Gempa Bumi ini masih menyisakan pertanyaan besar, karena kerusakan justru tidak terletak di zona episenter. Episenter gempa tersebut berada di perbukitan struktural berjarak kurang lebih 15 kilometer di timur Kali Opa

Artikel ini telah tayang di yogya.inews.id dengan judul " 15 Tahun Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006, BMKG: Ada 6.000 Korban Jiwa ", Klik untuk baca: https://yogya.inews.id/berita/15-tahun-gempa-yogyakarta-27-mei-2006-bmkg-ada-6000-korban-jiwa.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/ap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar