Normal
Waspada
Siaga
Awas

20 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 13 - 19 Juni 2025

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 13 – 19 Juni 2025

I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Sepanjang periode pengamatan, Gunung Merapi tampak mengeluarkan asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, bertekanan lemah, dan dengan tinggi asap bervariasi dari 10 m hingga 350 m. Pada minggu ini, jumlah guguran lava yang dapat teramati adalah sebanyak 20 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimum 2.000 m, 26 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 1.900 m, dan 56 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih sejauh maksimum 1.900 m. Survei lapangan menggunakan drone yang dilaksanakan tanggal 13 Juni 2025 menghasilkan foto udara dan foto termal seperti ditunjukkan pada Lampiran 1 (a) dan (b). Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya bertambah sekitar 84.500 m3 menjadi sebesar 4.133.800 m3. Sedangkan untuk kubah tengah, volumenya relatif sama dibandingkan dengan hasil pengukuran volume periode sebelumnya, yaitu sebesar 2.367.300 m3. Selanjutnya, berdasarkan analisis foto termal, suhu tertinggi pada kubah barat daya adalah sebesar 243 oC, lebih rendah 4,4 oC dari pengukuran suhu periode sebelumnya. Sedangkan untuk kubah tengah, terjadi kenaikan suhu menjadi 223,2 oC, lebih tinggi 5,3 oC dari pengukuran suhu periode sebelumnya.

Kegempaan
Pada periode pengamatan ini, sebanyak 15 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 852 gempa Fase Banyak (MP), 580 gempa Guguran (RF), dan 10 gempa Tektonik (TT) terekam oleh jaringan seismik yang terpasang di Gunung Merapi dan sekitarnya. Intensitas kegempaan pada periode pengamatan ini lebih rendah dibandingkan dengan intensitas kegempaan pada minggu sebelumnya. Lampiran 1 (c) menunjukkan pola kegempaan di Gunung Merapi periode tiga bulan terakhir. 

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BABO ke reflektor RB2 terukur pada kisaran 3.840,670 m hingga 3.840,678 m; dan ke reflektor RB3 terukur pada kisaran 3.414,056 m hingga 3.414,066 m. Sementara, data baseline GPS Labuhan - Jrakah terukur pada kisaran 7.108,13 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada periode pengamatan ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran 1 (c) menunjukkan pola deformasi di Gunung Merapi untuk periode tiga bulan terakhir. 

Hujan dan Lahar
Pada minggu ini, terjadi hujan di sekitar Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 15 Juni 2025, tercatat di Pos Babadan sebesar 29 mm/jam selama 37 menit. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:

  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mash cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:

  • Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
  • Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  • Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  • Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  • Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
  • Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

LAMPIRAN

NO_Images
 
NO_Images

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 19 Juni 2025

NO_Images
Visual
Asap teramati berwarna putih, tebal, bertekanan lemah tinggi maksimal 350 m diatas puncak kawah.
 
Guguran
Teramati 29 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng/Krasak, Kali Sat/ Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.900 m
 
Kegempaan
53 Guguran
121 Hybrid/Fase Banyak
3 Tektonik
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,3 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

17 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 16 Juni 2025

NO-Images
Visual
Asap teramati berwarna putih, tebal, bertekanan lemah tinggi maksimal 100 m diatas puncak kawah.
 
Guguran
Teramati 11 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.500 m
 
Kegempaan
68 Guguran
123 Hybrid/Fase Banyak
6 Vulkanik Dangkal
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 0,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

13 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 12 Juni 2025

NO_Images
Visual
Asap teramati berwarna putih, tebal, bertekanan lemah tinggi maksimal 150 m diatas puncak kawah.
 
Guguran
Teramati 5 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.800 m
 
Kegempaan
81 Guguran
134 Hybrid/Fase Banyak
10 Vulkanik Dangkal
1 Tektonik 
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 1,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

12 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 11 Juni 2025

NO-Images
Visual
Visual dari pos pengamatan dominan berkabut. Asap kawah tidak teramati.
 
Guguran
Teramati 1 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.000 m
 
Kegempaan
67 Guguran
145 Hybrid/Fase Banyak
7 Vulkanik Dangkal
5 Tektonik 
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,3 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

11 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 10 Juni 2025

NO_Images
Visual
Asap berwarna putih, tebal, bertekanan lemah tinggi maksimal 475 m diatas puncak kawah.
 
Guguran
Teramati 5 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak, Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.600 m
 
Kegempaan
85 Guguran
138 Hybrid/Fase Banyak
3 Vulkanik Dangkal
2 Tektonik 
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

10 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 9 Juni 2025

NO_Images
Visual
Visual dari Pos Pengamatan dominan berkabut. Asap kawah tidak teramati.
 
Guguran
Teramati 5 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak, Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.700 m
 
Kegempaan
97 Guguran
124 Hybrid/Fase Banyak
2 Vulkanik Dangkal
4 Tektonik 
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

7 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 30 Mei - 5 Juni 2025

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 23 – 29 Mei 2025

I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap 125 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 23 Mei 2025 pukul 06.00 WIB. Pada minggu ini, jumlah guguran lava yang dapat teramati adalah sebanyak 14 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimum 2.000 m, 20 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 1.900 m, dan 39 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih sejauh maksimum 2.000 m. Survei lapangan menggunakan drone yang dilaksanakan tanggal 30 Mei 2025 menghasilkan foto udara dan foto termal seperti ditunjukkan pada Lampiran 1 (a) dan (b). Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya bertambah sekitar 52.500 m3 menjadi sebesar 4.049.300 m3. Sedangkan untuk kubah tengah, volumenya relatif sama dibandingkan dengan hasil pengukuran volume periode sebelumnya, yaitu sebesar 2.367.300 m3. Selanjutnya, berdasarkan analisis foto termal, suhu tertinggi pada kubah barat daya dan kubah tengah nilainya relatif sama dibandingkan dengan hasil pengukuran suhu periode sebelumnya, yaitu sebesar 247,4 oC untuk kubah barat daya dan 217,9 oC untuk kubah tengah.

Kegempaan
Pada periode pengamatan ini, sebanyak 943 gempa Fase Banyak (MP), 633 gempa Guguran (RF), dan 7 gempa Tektonik (TT) terekam oleh jaringan seismik yang terpasang di Gunung Merapi dan sekitarnya. Intensitas kegempaan pada periode pengamatan ini masih cukup tinggi dan relatif sama dengan intensitas kegempaan pada mingg sebelumnya. Lampiran 1 (c) menunjukkan pola kegempaan di Gunung Merapi periode tiga bulan terakhir.

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BABO ke reflektor RB2 terukur pada kisaran 3.840,685 m hingga 3.840,693 m; dan ke reflektor RB3 terukur pada kisaran 3.414,060 m hingga 3.414,067 m. Sementara, data baseline GPS Labuhan - Jrakah terukur pada kisaran 7.108,13 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada periode pengamatan ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran 1 (c) menunjukkan pola deformasi di Gunung Merapi untuk periode tiga bulan terakhir.

Hujan dan Lahar
Pada minggu ini, terjadi hujan di sekitar Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 31 Mei 2025, tercatat di Pos Babadan sebesar 23 mm/jam selama 125 menit. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:

  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut :

  • Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
  • Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  • Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  • Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  • Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
  • Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

Lampiran

NO_Images

NO_Images

(Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi)

Laporan Aktivitas Merapi, Sabtu - 7 Juni 2025, periode 06:00 - 12:00 WIB via Magma

NO-Images

PENGAMATAN VISUAL 

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Asap kawah nihil. Cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah barat.

KETERANGAN LAINYA

Nihil

KLIMATOLOGI

Cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah barat. Suhu udara sekitar 22.8-26.3°C. Kelembaban 64.7-68.9%. Tekanan udara 874.3-918 mmHg.

PENGAMATAN KEGEMPAAN

  •  19 kali gempa Guguran dengan amplitudo 1-13 mm dan lama gempa 44.72-172.44 detik.
  • 22 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4-21 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 9.15-13.73 detik. 

REKOMENDASI

  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Via: https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan/286656 signature=4b88c79151fd5be133f846067381667b4f68789c11842d080a3b1e7f3502b18d

5 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 4 Juni 2025

NO-Images
Visual
Asap kawah teramati berwarna putih, intensitas sedang, tekanan gas lemah dengan tinggi maksimal 100 m.
 
Guguran
Teramati 11 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak, Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 2.000 m.
 
Kegempaan
78 Guguran
140 Hybrid/Fase Banyak
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

4 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 3 Juni 2025

NO-Images
Visual
Asap kawah teramati berwarna putih, intensitas sedang, tekanan gas lemah dengan tinggi maksimal 100 m.
 
Guguran
Teramati 11 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak, Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 2.000 m.
 
Kegempaan
77 Guguran
129 Hybrid/Fase Banyak
1 Tektonik
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,4 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

3 Jun 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 2 Juni 2025

NO_Images
Visual
Asap kawah teramati berwarna putih, intensitas sedang, tekanan gas lemah dengan tinggi maksimal 100 m.
 
Guguran
Teramati 7 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak, Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.700 m.
 
Kegempaan
77 Guguran
133 Hybrid/Fase Banyak
2 Tektonik
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,4 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

31 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 23 - 29 Mei 2025

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 23 – 29 Mei 2025

I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap 125 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 23 Mei 2025 pukul 06.00 WIB. Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 12 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh 1.800 m, 30 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 1.800 m dan 33 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih 2.000 m. Gambar l. a-b menunjukkan analisis morfologi dari stasiun kamera Ngepos dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi. Berdasarkan analisis foto udara 12 Mei 2025 volume kubah barat daya sebesar 3.996.800 m3. Sedangkan untuk volume kubah tengah sebesar 2.366.700 m3.

Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 4 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 914 kali gempa Fase Banyak (MP), 650 kali gempa Guguran (RF) dan 10 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini mash cukup tinggi. Lampiran l.c menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BABO ke reflektor RB2 pada kisaran 3.840,686 m hingga 3.840,692 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,059 m hingga 3.414,065 m. Baseline GPS Labuhan-Jrakah berkisar pada 7.108,14 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS minggu tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran lc menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.

Hujan dan Lahar
Pada minggu ini, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 2,36 mm/jam selama 67 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 23 Mei 2025. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:

  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut :

  1. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
  2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  4. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  5. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
  6. Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

LAMPIRAN

NO-Images
 
NO_Images
 
(Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi)

28 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 27 Mei 2025

NO-IMAGES
Visual
Asap solfatara teramati berwarna putih dengan intensitas sedang, tinggi 25 m diatas puncak kawah.
 
Guguran
Teramati 8 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak dan Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 2.000 m.
 
Kegempaan
94 Guguran
144 Hybrid/Fase Banyak
2 Tektonik 
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,1 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

27 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 26 Mei 2025

NO_Images
Visual
  • Asap solfatara tidak teramati, visual dominan berkabut.
  • Hujan di seputar pos pengamatan tercatat 7 mm/hari
 
Guguran
Teramati 6 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak dan Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.600 m.
 
Kegempaan
118 Guguran
139 Hybrid/Fase Banyak
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

25 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 16 - 22 Mei 2025

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 9 – 15 Mei 2025

I. HASIL PENGAMATAN
VISUAL
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap 550 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 6 Mei 2025 pukul 17.00 WIB. Pada minggu in guguran lava teramati sebanyak 10 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh 1800 m, 41 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 2.000 m dan 73 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih 2.000 m. Gambar la menunjukkan analisis morfologi dari stasiun kamera Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 26 April 2025, volume kubah barat daya sebesar 3.925.500 m3. Sedangkan untuk volume kubah tengah sebesar 2.366.700 m3.

Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 896 kali gempa Fase Banyak (MP), 802 kali gempa Guguran (RF) dan 12 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini mash cukup tinggi. Lampiran 1.b menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BABO ke reflektor RB2 pada kisaran 3.840,690 m hingga 3.840,699 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,058 m hingga 3.414,063 m. Baseline GPS Labuhan-Jrakah berkisar pada 7.108,13 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS minggu tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran 1b menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi. 

Hujan dan Lahar
Pada minggu terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 36 mm/jam selama 55 menit di Pos Babadan pada tanggal 2 Mei 2025. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:

  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mash cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Potensi bahaya sat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosit dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut :

  • Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi sat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
  • Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  • Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama sat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  • Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  • Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
  • Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

LAMPIRAN

NO_Images
 
NO-images

(Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi)

23 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 22 Mei 2025

NO_Images
Visual
  • Asap solfatara tidak teramati, visual dominan berkabut.
  • Hujan di seputar pos pengamatan tercatat 56 mm/hari
 
Guguran
Teramati 3 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak dan Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.500 m.
 
Kegempaan
109 Guguran
122 Hybrid/Fase Banyak
1 Tektonik
1 Vulkanik Dangkal
1 Low Frekuensi
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

20 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 19 Mei 2025

NO_Images
Visual
  • Asap teramati berwarna putih, intensitas tebal, tekanan gas lemah tinggi maksimal 1 m diatas puncak kawah.
  • Hujan di seputar pos pengamatan tercatat 28 mm/hari.
 
Guguran
Teramati 12 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak dan Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.900 m.
 
Kegempaan
119 Guguran
122 Hybrid/Fase Banyak
1 Tektonik
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,2 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

19 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Pengamatan 18 Mei 2025

NO_Images
Visual
  • Asap teramati berwarna putih, intensitas tebal, tekanan gas lemah tinggi maksimal 150 m diatas puncak kawah.
  • Hujan di seputar pos pengamatan tercatat 9 mm/hari.
 
Guguran
Teramati 17 kali guguran lava ke barat daya (Kali Bebeng, Krasak dan Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.800 m.
 
Kegempaan
118 Guguran
126 Hybrid/Fase Banyak
1 Vulkanik Dangkal
3 Tektonik
 
Deformasi
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar -0,1 cm/hari 
(dalam 3 hari terakhir)

REKOMENDASI
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

16 Mei 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 9 - 15 Mei 2025

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 9 – 15 Mei 2025

I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap 450 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 14 Mei 2025 pukul 05.15 WIB. Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 18 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh 2.000 m, 43 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 2.000 m dan 32 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih 2.000 m. Babadan. Gambar l. a-d menunjukkan analisis foto udara dan foto thermal dari survey drone tanggal 12 Mei 2025, serta analisis morfologi dari stasiun kamera Ngepos dan Babadan2. Titik panas tertinggi pada kubah barat daya terukur sebesar 247,4 oC, lebih rendah 1,9 °C dari suhu pengukuran sebelumnya. Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi. Pada kubah tengah terukur titik panas terukur sebesar 218,0 oC, lebih rendah 3,3 °C dari pengukuran sebelumnya. Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya bertambah sekitar 71.200 m3 menjadi sebesar 3.996.800 m3. Sedangkan untuk volume kubah tengah relatif tetap, yaitu sebesar 2.366.700 m3.

Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 945 kali gempa
Fase Banyak (MP), 3 kali gempa Low Frekuensi (LF), 788 kali gempa Guguran (RF) dan 13 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Lampiran le menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BABO ke reflektor RB2 pada kisaran 3.840,694 m hingga 3.840,699 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,059 m hingga 3.414,065 m. Baseline GPS Labuhan-Jrakah berkisar pada 7.108,13 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS minggu tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran le menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.

Hujan dan Lahar
Pada minggu terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 21 mm/jam selama 62 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 10 Mei 2025. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:

  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:

  • Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
  • Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  • Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  • Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  • Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
  • Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

LAMPIRAN


 

 
(Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi)