LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 23 – 29 Agustus 2024
HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca
di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari,
sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih,
ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 200
m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 29
Agustus 2024 pukul 06.00 WIB. Pada minggu ini terjadi 8 kali awan panas
guguran ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur
maksimal 1.500 m. Guguran lava teramati sebanyak 327 kali ke arah hulu
Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 m dan 2 kali ke arah barat (hulu Kali
Sat/Putih) sejauh 1.300 m. Suara guguran terdengar 6 kali dari Pos
Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang. Gambar 1.a-e menunjukkan
analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos,
Babadan2 dan analisis thermal kubah lava dari foto udara tanggal 25
Agustus 2024, analisis. Morfologi kubah barat daya teramati adanya
perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava dan
awan panas guguran. Titik panas tertinggi teramati sebesar 243 oC,
relatif sama dari suhu pengukuran sebelumnya. Untuk morfologi kubah
tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan. Titik panas
tertinggi teramati sebesar 212,5 oC,
lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. Berdasarkan analisis foto
udara tanggal 21 Agustus 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar
2.777.900 m3 dan kubah tengah sebesar 2.366.900 m3.
KegempaanDalam
minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 8 kali gempa Awan Panas
Guguran (APG), 9 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 33 kali gempa Fase
Banyak (MP), 4 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 963 kali gempa Guguran
(RF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu
ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu. Lampiran 1.f menunjukkan
grafik kegempaan di Gunung Merapi.
Deformasi
Jarak
tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB0 ke reflektor RB2
pada kisaran 3.840,933 m hingga 3.840,951 m; dan ke reflektor RB3 pada
kisaran 3.414,071 m hingga 3.414,077 m. Baseline GPS Labuhan–Jrakah
berkisar pada 7.108,12 m hingga 7.108,14 m. Deformasi Gunung Merapi yang
dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju
pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,3 cm/hari, relatif sama
dibandingkan minggu lalu. Lampiran 1.f menunjukkan grafik deformasi di
Gunung Merapi.
Hujan dan Lahar
Pada
minggu ini tidak terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dan
tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai
yang berhulu di Gunung Merapi.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:
- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
- Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
- Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
- Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.
Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 30 Agustus 2024
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
Kepala BPPTKG
Agus Budi Santoso
LAMPIRAN 1Data Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 23 – 29 Agustus 2024
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Lampiran 1.
Pengamatan visual dari stasiun kamera Deles5 (a), Tuggularum (b),
Ngepos (c) dan Babadan2 (d). Analisis suhu kubah (e) dari survey drone
tanggal 25 Agustus 2024. Grafik data pemantauan Gunung Merapi
menggunakan metode seismik dan EDM Reflektor Babadan 2 dan baseline GPS
Labuhan-Jrakah (f).