Normal
Waspada
Siaga
Awas

16 Agu 2024

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 9 - 15 Agustus 2024



LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 9 – 15 Agustus 2024

I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari,
sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga
tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 150 m teramati dari Pos Pengamatan
Gunung Merapi Babadan pada tanggal 13 Agustus 2024 pukul 05.25 WIB.
Pada minggu ini terjadi 1 kali awan panas guguran ke arah barat daya (hulu Kali
Bebeng) dengan jarak luncur 1.000 m. Guguran lava teramati sebanyak 289 kali ke arah
hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.900 m, 1 kali ke arah selatan (hulu Kali Boyong)
sejauh 1.000 m dan 1 kali ke arah barat (hulu Kali Batang) sejauh 1.500 m. Suara
guguran terdengar 14 kali dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan dengan intensitas kecil
hingga sedang.
Gambar 1.a-f menunjukkan analisis morfologi dan thermal kubah lava dari foto
udara tanggal 14 Agustus 2024, analisis dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum,
Ngepos dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat
adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava dan awan panas guguran. Titik
panas tertinggi teramati sebesar 243 oC, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya.
Untuk morfologi kubah tengah relative sama. Titik panas tertinggi teramati sebesar 218,6
oC, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. Berdasarkan analisis foto udara,
volume kubah barat daya terukur sebesar 2.671.500 m3 dan kubah tengah sebesar 2.366.900 m3.

Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 1 kali gempa Awan Panas
Guguran (APG), 11 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 40 kali gempa Fase Banyak
(MP), 6 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 936 kali gempa Guguran (RF), dan 13 kali
gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini relatif sama dibandingkan
minggu lalu. Lampiran 1.g menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.


Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB0 ke reflektor RB2 pada
kisaran 3.840,969 m hingga 3.840,982 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,072
m hingga 3.414,078 m. Baseline GPS Labuhan–Jrakah berkisar pada 7.108,13 m hingga
7.108,14 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada
minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,2 cm/hari,
relatif sama dari minggu lalu. Lampiran 1.g menunjukkan grafik deformasi di Gunung
Merapi.

Hujan dan Lahar
Pada minggu ini tidak terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dan tidak
dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di
Gunung Merapi.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
2. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–
barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak,
Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh
maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila
terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
3. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat
memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.


Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung
Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
• Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan
Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi
ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan
kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
• Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
• Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG)
terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
• Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung
Merapi.
• Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat
aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
• Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses
informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website
Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke
kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 16 Agustus 2024
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi

Bencana Geologi,
Kepala BPPTKG




Agus Budi Santoso


NO_Image

NO_Image