LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 20 – 26 September 2024
I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 150 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah pada tanggal 25 September 2024 pukul 05.30 WIB. Pada minggu ini terjadi 5 kali awan panas guguran ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1.200 m. Guguran lava teramati sebanyak 204 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 m. Suara guguran terdengar 4 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang. Gambar 1.a-c menunjukkan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Ngepos dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava dan awan panas guguran. Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 21 Agustus 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.777.900 m3 dan kubah tengah sebesar 2.366.900 m3.
Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 6 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 9 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 943 kali gempa Guguran (RF), dan 8 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu. Lampiran 1.d menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.
Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB0 ke reflektor RB2 pada kisaran 3.840,908 m hingga 3.840,937 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,066 m hingga 3.414,079 m. Baseline GPS Labuhan–Jrakah berkisar pada 7.108,12 m hingga 7.108,14 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,1 cm/hari, relatif sama dibandingkan minggu lalu. Lampiran 1.d menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.
Hujan dan Lahar
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas hujan sebesar 35 mm/jam selama 95 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 26 September 2024. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai- sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:
- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
- Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan– barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung
Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
- Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.
Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 27 September 2024
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
Kepala BPPTKG
Agus Budi Santoso
LAMPIRAN 1
Data Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 20 - 26 September 2024
a)
