Normal
Waspada
Siaga
Awas

21 Feb 2025

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 14 - 20 Februari 2025

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 14 – 20 Februari 2025


I. HASIL PENGAMATAN
Visual

Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap 150 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 19 Februari 2025 pukul 07.30 WIB. Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 64 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) sejauh maksimal 1.900 m, 17 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimal 1.700 m dan 57 kali ke arah barat (hulu Kali Sat/Putih) sejauh maksimal 1.900 m. Gambar 1.a-d menunjukkan analisis foto udara dan foto thermal dari survey drone tanggal 20 Februari 2025, analisis morfologi dari stasiun kamera Ngepos dan Babadan2. Titik panas tertinggi pada kubah barat daya terukur sebesar 247,4 °C, lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat aktivitas guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan. Pada kubah tengah terukur titik panas terukur sebesar 228,8 °C, relatif sama dari pengukuran sebelumnya. Berdasarkan analisis foto udara, kubah barat daya mengalami penambahan volume yaitu sebesar 3.546.200 m3. Sedangkan untuk volume kubah tengah terukur tetap yaitu sebesar 2.360.700 m3 .

Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 167 kali gempa Fase Banyak (MP), 803 kali gempa Guguran (RF), 2 kali gempa Tremor, dan 6 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Lampiran 1.e menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB0 ke reflektor RB2 pada kisaran 3.840,749 m hingga 3.840,757 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,063 m hingga 3.414,069 m. Baseline GPS Labuhan–Jrakah berkisar pada 7.108,14 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran 1.e menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.

Hujan dan Lahar
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 39 mm/jam selama 40 menit di Pos Babadan pada tanggal 15 Februari 2025 dan dilaporkan adanya penambahan aliran di Kali Kuning dan Kali Gendol.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:

  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:

  • Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
  • Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  • Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  • Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  • Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
  • Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.


Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 21 Februari 2025
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
Kepala BPPTKG

 

 

Agus Budi Santoso

LAMPIRAN 1
Data Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 14 – 20 Februari 2025

a)

IMG_001

b)
IMG_002

c)
IMG_003

d)
IMG_004

e)
IMG_005

Lampiran 1.
Analisis foto udara (a) dan foto thermal (b) dari survey drone tanggal 20 Januari 2025. Pengamatan visual dari stasiun kamera Ngepos (c) dan Babadan2 (d). Grafik data pemantauan
Gunung Merapi menggunakan metode seismik dan EDM Reflektor Babadan 2 dan baseline GPS Labuhan-Jrakah (e).

(Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi)

Lihat versi PDF (Google Drive)