LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 21 – 27 Maret 2025
HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap 50 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 26 Maret 2025 pukul 08.00 WIB. Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 23 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 1.900 m, 20 kali ke arah hulu Kali Krasak 2.000 m dan 26 kali ke arah barat hulu Kali Sat/Putih 2.000 m. Gambar 1.a-b menunjukkan analisis morfologi dari stasiun kamera Ngepos dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 11 Maret 2025, volume kubah barat daya sebesar 3.626.200 m3. Sedangkan untuk volume kubah tengah terukur sebesar 2.368.800 m3.
Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 13 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 882 kali gempa Fase Banyak (MP), 904 kali gempa Guguran (RF), dan 10 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Lampiran 1.c menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.
Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB0 ke reflektor RB2 pada kisaran 3.840,727 m hingga 3.840,744 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,057 m hingga 3.414,065 m. Baseline GPS Labuhan–Jrakah berkisar pada 7.108,13 m hingga 7.108,14 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,3 cm/hari. Lampiran 1.c menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.
Hujan dan Lahar
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 45 mm/jam selama 45 menit di Pos Babadan pada tanggal 24 Maret 2025. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:
- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
- Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
- Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
- Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
- Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.
Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 28 Maret 2025
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi,
Kepala BPPTKG
Agus Budi Santoso