LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 25 April – 1 Mei 2025
I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap 100 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 30 April 2025 pukul 05.45 WIB. Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 47 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh 2.000 m, 62 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 2.000 m dan 148 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih 2.000 m. Gambar l.a-d menunjukkan analisis foto udara dan foto thermal dari survey drone tanggal 26 April 2025, serta analisis morfologi dari stasiun kamera Ngepos dan Babadan2. Titik panas tertinggi pada kubah barat daya terukur sebesar 249,3 °C, lebih tinggi 0,8 °C dari suhu pengukuran sebelumnya. Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan. Pada kubah tengah terukur titik panas terukur sebesar 221,3 0C, lebih rendah 7,2 °C dari pengukuran sebelumnya. Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya bertambah sekitar 229.300 m3 menjadi sebesar 3.925.500 m3. Sedangkan untuk volume kubah tengah relatif tetap, yaitu sebesar 2.366.700 m3.
Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 764 kali gempa Fase Banyak (MP), 829 kali gempa Guguran (RF), 1 kali gempa Low Frequency (LF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Lampiran l.e menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.
Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BABO ke reflektor RB2 pada kisaran 3.840,699 m hingga 3.840,706 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.414,062 m hingga 3.414,066 m. Baseline GPS Labuhan-Jrakah berkisar pada 7.108,13 m hingga 7.108,14 m. Deformasi Gunung Merapi yang
dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS minggu tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran le menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.
Hujan dan Lahar
Pada minggu ini tidak terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dan tidak dilaporkan adanya penambahan aliran dan lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:
- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mash cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".
- Data pemantauan menunjukkan suplai magma mash berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
- Potensi bahaya sat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut :
- Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi sat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama sat terjadi hujan di seputar
- Gunung Merapi.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
- Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website https://bpptkg.esdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id, aplikasi Android Magma Indonesia, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.
LAMPIRAN
(Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi)